Sejarah Perkembangan Bisnis Kodak Company

Sejarah Kodak

Menurut Alfi (2012) menyatakan, “dimulai ketika pada 1870-an, 24 tahun George Eastman berencana liburan dari pekerjaannya di Rochester, New York sebagai pegawai bank. Seorang rekan kerja menyarankan agar dia membuat foto-foto liburan, dan ia menemukan bahwa untuk melakukan beberapa fotografi, kita harus membawa beban besar kamera, basah-piring mengembangkan bahan kimia, dan hal-hal lain.”

Setelah tiga tahun pengembangan produk kodak, melakukan pengembangan dengan sebuah piring kaca kering untuk kepuasanya. Dia punya hak paten AS untuk beberapa alat-alat ia mengembangkan dan mulai memproduksi pada tahun 1880 ini. Setahun kemudian, bergabung dengan seorang pengusaha, ia pergi purna waktu dengan bisnis fotografi dan meninggalkan pekerjaannya di bank.

Visi dan Misi Kodak

Visi

Menjadi pionir kamera pertama dengan beberapa produk yang di produksi oleh kodak company, dengan spesifikasi sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Misi

Menciptakan inovasi terhadap dunia fotografi dengan keunggulan produk kodak yang sudah mendunia.

Laporan Keuangan Kodak

Nilai pasar Kodak telah amblas di bawah 100 juta dolar AS dari 31 miliar dolar AS yang dicapai 15 tahun lalu ketika harga sahamnya bertengger di 94 dolar AS.  Tapi kini harga sahamnya hanya 30 sen. Kodak akhirnya memenangkan persetujuan resmi hakim kepailitan AS Allan Gropper untuk mendapatkan dana talangan senilai 650 juta dolar AS dari konsorsium pimpinan Citigroup Inc. Jumlah ini kurang 300 juta dolar AS dari yang diminta Kodak.  Tapi itu cukup membantu perusahaan untuk tetap beroperasi dan menghindari dilikuidasi. Eastman Kodak Company (NYSE: EK) hari ini melaporkan hasil kuartal kedua yang mencerminkan momentum berkelanjutan dari pertumbuhan bisnis inti digital perusahaan, peningkatan biaya bahan baku, investasi berkelanjutan dalam pertumbuhan bisnis tertentu, dan kinerja kas yang mencerminkan pola musiman perusahaan.

Struktur Organisasi Kodak

clip_image002

Perkembangan Kodak Company

· Pada tahun 1888 : kamera kodak awal berharga 25 dolar amerika dapat digunakan untuk mengambil 100 gambar dengan satu film gulung.

· Pada tahun 1892 : kodak berganti nama menjadi Eastman Kodak Company of New York. Pada saat ini, produk Kodak telah mencapai distribusi di luar Amerika Serikat, terutama di Perancis, Jerman, dan Italia dengan kantor pusat di London dan sebuah pabrik di luar London.

· Pada tahun1898 : dengan memudahkan konsumen dalam membeli kamera, Kodak mengembangkan Folding Pocket Camera Kodak. Ini adalah ayah dari kamera roll-film modern. Brownie kamera diperkenalkan pada $1 setiap dan film pada 15 sen per roll.

· Pada tahun 1923 : kodak memperkenalkan film Kodacolor film, kamera dan proyektor dan menjualnya dengan harga terjangkau. perusahaan yang diberikan pemerintah AS dengan kamera udara dan dilatih US Sinyal Corps juru kamera selama Perang Dunia 1.

· Pada tahun 1927 : kodak berhasil memonopoli industri fotografi di Amerika serikat.

· Pada tahun 1963 : kodak memperkenalkan kamera Instamatic. Ini revolusi fotografi amatir dan menjadi seperti hit besar karena ini terjangkau dan mudah digunakan.

· Pada tahun 1970 : kodak memperkenalkan produknya solid-state atau kejernihan untuk sensor gambar yaitu mengubah cahaya ke gambar digital untuk penggunaan pada tingkat profesional dan konsumen rumah tangga.

· Pada tahun 1975 : kodak memunculkan kamera digital dengan berat 3,6 kilogram dengan 0,01 mega pixel, pengambilan gambar pun butuh waktu ekspose 23 detik.

· Pada tahun 1987 : kodak merilis tujuh produk untuk merekam, menyimpan, memanipulasi, transmisi elektronik, dan mencetak sesuatu seperti gambar suatu objek.

· Pada tahun 1990 : Kodak mengembangkan sistem foto CD dan mengusulkan pertama kalinya di seluruh dunia untuk menetapkan standar warna digital dalam lingkungan komputer dan peripheral komputer.

· Pada tahun 1991, Kodak merilis pertama kalinya untuk para profesional, suatu sistem dalam pemotretan yanitu Digital Camera System (DCS), yang bertujuan untuk photo journalist. Kameratersebut adalah Nikon F-# yang dilengkapi dengan sensor 1.3 Megapixels.

· Pada tahun 1995 : kodak menggunakan media USB ( Unit Serial Bus ) untuk transfer file dari kamera buatanya, yaitu kodak DC40 pada tanggal 28 maret 1995.

· Pada tahun 2008 : kodak meluncurkan produk pocket HD video camera dengan bentuk yang lebih simpel dan hampir menyamai bentuk handphone.

· Pada tahun 2011 : kodak mengalihkan pembuatan film dan kamera ke produk baru yaitu printer.

ETOP (Environtmental Threats and Oppurtunities Profile)

Sosio Ekonomi

Semakin banyanya pesaing dari kodak hingga menyebabkan kerugian yang menyebabkan 90% saham dari kodak dijual dan

Teknologi

Terlambatnya kodak dalam menanggapi perubahan teknologi yang menyebabkan produk kodak kurang berkembang dan kurangnya inovasi yang di inginkan konsumen.

Pemerintah

+ adanya dukungan dari pemerintah untuk memngembangkan usahanya kembali.

+ Kodak yang memiliki brand equity yang kuat menyebabkan mudahnya masuk kenegara tujuan

Pelanggan

Banyaknya pelanggan dari kodak beralih ke produk lain dikarenakan kurangnya inovasi produk.

Hilangnya pasar dari kodak dengan adanya perusahaan lain yang masuk di dunia fotografi.

+ Masih adanya respon pelanggan akan produk kodak terbukti dengan media tersebut di facebook terdapa 250 milion pelanggan, di twiter 44 milion pengikut, blog 112 milion orang, you tube 375 bilion orang yang menyukai.

Pemasok

Banyaknya pemasok yang beralih ke perusahaan lain yang lebih mempercayai canon yang lebih mengikuti perubahan teknologi.

Pesaing

Pesaing dari kodak yang sudah melakukan perubahan terhadap produknya.

Kodak masih memiliki kekuatan pada merek yang sudah mendunia.

International

Produk kodak yang sudah tidak beredar di pasaran dalam bentuk media fotografi.

Tidak adanya sosialisai tentang peralihan produk dari kamera ke printer yang menyebabkan daya beli konsumen menurun.

SAP (Strategic Advance Profile/ Profil Keunggulan Strategis)

Pemasaran/pelayanan

Semakin minimnya ruang lingkup pasar dari kodak yang sudah di ambil alih perusahaan lain.

Keuangan

Dengan penjualan hak paten yang dilakukan kodak menyebabkan keuangan kodak mengalami krisis.

Nilai pasar Kodak telah amblas di bawah 100 juta dolar AS dari 31 miliar dolar AS yang dicapai 15 tahun lalu ketika harga sahamnya bertengger di 94 dolar AS.  Tapi kini harga sahamnya hanya 30 sen.

+ Masih adanya pihak yang percaya dengan kodak yang dapat meminjami dana ke kodak yang akhirnya memenangkan persetujuan resmi hakim kepailitan AS Allan Gropper untuk mendapatkan dana talangan senilai 650 juta dolar AS dari konsorsium pimpinan Citigroup Inc

Penentuan Strategi Yang Digunakan Kodak

clip_image004

Pada tabel diatas posisi produk kodak pada tahap ke IV yaitu mengalami penurunan minat konsumen akan produk kodak tersebut. Dalam tahun 2012 kodak mengalami banyak kehilangan pasarnya hingga 90% telah diambil alih oleh para pesaing yang memproduksi produk serupa dengan kodak. Strategi yang saya kira yang perlu diterapkan oleh kodak adalah Retrenchment Strategy. Strategi ini dapat digunakan apabila suatu perusahaan tersebut mengalami keunduran dalam proses produksinya.

Strategi Retrencment adalah strategi dengan cara mengurangi atau memperkecil usaha yang dilakukan perusahaan. Menurut Daran (2008) menyatakan.

KONDISI:

- bisnis yang sudah ada tidak lancar lagi

- pasar atau lingkungan sudah tidak berpeluang lagi

- life cycle sudah pada tahap IV (kejenuhan)

- ada bisnis/kegiatan/produk/pasar lain yang lebih baik

KEUNTUNGAN:

- dapat menghindari kondisi yang lebih parah

- hasil divestasi dapat dimanfaatkan pada yang lebih baik

- kondisi lebih kompak dan stabil

KELEMAHAN:

- kegiatan menurun

- kepercayaan dan pasar dapat berkurang

COCOK UNTUK BISNIS

- yang sedang mengalami kemunduran (declining)

- ada ancaman/kondisi yang tak bisa dihindari

PASAR MODAL INDONESIA, MEKANISME PERDAGANGAN

PASAR MODAL DI INDONESIA DAN MEKANISME PERDAGANGAN

A. PASAR MODAL DI INDONESIA

Dengan adanya pasar modal (Capital Market), investor sebagai pihak yang kelebihan dana dapat menginvestasikan dananya pada berbagai sekuritas dengan harapan dapat memperoleh imbalan (return). Sedangkan perusahaan sebagai pihak yang memerlukan dana dapat memanfaatkan dana tersebut untuk mengembangkan proyek.

Undang-undang no. 8 tahun 1995 tentang pasar modal, telah menyiratkan bahwa seperti pasar modal umumnya, pasar modal di Indonesia dibentuk untuk menghubungkan investor (Pemodal) dengan perusahaan atau institusi pemerintah.

Ada tiga pihak yang utama terlibat dalam perdagangan sekuritas di pasar modal Indonesia, yaitu perusahaan (dan pemerintah), bursa efek dan investor.

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam – LK)

Dasar hukum tentang Bapepam- LK adalah Keputusan Menteri Keuangan RI nomor KMK 606/KMK.01/2005 tanggal 30 Desember 2005.

Tugas Bapepam-LK adalah : membina, mengatur, dan mengawasi kegiatan pasar modal sehari-hari serta merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis dibidang lembaga keuangan, sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, dan berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.

Tugas-tugas Bapepam-LK tersebut hampir sama dengan tugas pokok Sekurities Exchange Commission (SEC) di Amerika Serikat.

Bapepam-LK memiliki kewenangan untuk mengatur dan memberikan ijin serta mencabutnya bagi lembaga atau perorangan yang terlibat di pasar modal.

Bapepam-LK bertanggungjawab untuk memajukan pasar modal di Indonesia.

Emiten

Emiten merupakan perusahaan yang menerbitkan saham atau obligasi (bond) dan pembelinya adalah masyarakat umum.

  • Emiten saham menjual saham melalui penawaran umum baik penawaran umum perdana (IPO) kepada investor publik, penawaran kepada pemegang saham yang ada (right issue), maupun penawaran saham berikutnya (seasoned equity offering).
  • Emiten obligasi menjual oblogasi melalui penawaran umum baik IPO maupun penawaran obligasi berikutnya.

Selanjutnya, saham atau obligasi baru baru tersebut dapat dicatatkan di bursa efek untuk diperdagangkan antar investor.

Perusahaan yang memiliki tata kelola perusahaan yang baik (good corporate govermance) akan mempunyai akses yang lebih baik terhadap sumber dana (pemegang saham, investor, karyawan dan stakeholder). Untuk itu beberapa penghargaan diselenggarakan untuk meningkatkan isi laporan tahunan, keterbukaan informasi serta menerapkan tata kelola perusahaan yang baik.

Bursa Efek

Setelah melakukan penawaran umum, emiten dapat mencatakan saham atau obligasinya di bursa efek (sesuai undang-undang no. 8 tahun 1995 tentang pasar modal).

Kemajuan pasar modal ditentukan oleh kualitas dan efisiensi bursa efeknya. Sesuai master plan Pasar Modal Indonesia 2005 – 2009 yang disusun Bapepam merencanakan penggabungan BEJ (atau Jakarta Stock Exchange) dan BES (Surabaya Stock Exchange) pada tahun 2008 dan menginplementasikan program-program yang terarah dan pengembangan pasar yang lebih fokus dan terpadu, termasuk di dalamnya pengembangan teknologi informasi.

Penggabungan tersebut tiada lain adalah bentuk aliansi untuk meningkatkan efisiensi dan likuiditas pasar modal. Hal ini juga dilakukan oleh :

  1. Bursa Paris, Amsterdam dan Brussel menjadi Euronext
  2. Bursa Deutche Borse dan bursa Vienna menjadi Newex
  3. Bursa Kopenhagen, Stockholm, Oslo dan Irlandia menjadi Norex

Self Regulatory Organization (SRO)

SRO adalah organisasi yang memiliki kewenangan untuk membuat peraturan yang berhubungan dengan usahanya.

Saat ini SRO di Indonesia ada 3 : BEI, Lembaga Kliring dan Penjamin (LKP), dan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP).

Lembaga yang mendapat izin Bapepam dalah PT Liring Penjamin Efek Indonesia (KPEI), sedangkan LPP adalah PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.

Perusahaan Efek

Perusahaan Efek (Securities companies) adalah perusahaan yang memiliki satu atau gabungan tiga kegiatan berikut :

  1. Penjamin emisi efek (Underwriter) adalah salah satu aktivitas pada perusahaan efek yang melakukan kontrak dengan emiten untuk melaksanakan penawaran umum dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual (full commitmen and non full commitment). Indonesia menganut Full Commitmen.
  2. Perantara Pedang Efek (broker dealer) atau perusahaan pialang adalah salah satu aktivitas pada perusahaan efek yang melakukan kegiatan usaha jual beli efek untuk kepentingan sendiri atau pihak lain. Perusahaan pialang membeli dan menjual efek dilantai bursa atas perintah (order) investor. Contoh : Bahana Securities, Bhakti Investama, PT Danareksa Sekuritas dan PT Nikko Sekurities Indonesia. Setiap perusahaan pialang memiliki orang-orang yang disebut Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE).
  3. Manajer Investasi (Investment Manager) adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah atau pengelola Portofolio Investasi Kolektif untuk sekelompok nasabah. Orang-orang yang bertindak mengelola portofolio tersebut disebut sebagai Wakil Manajer Investasi (WMI).

Lembaga Penunjang Pasar Modal

Lima lembaga yang membantu terselenggaranya pasar modal yang sehat :

  1. Biro Administrasi Efek (Scurities Administrasi Bouren), melakukan pencatatan kepemilikian efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan efek. Contoh : Adimitra Transferindo, Ficomindo Buana Register.
  2. Kustodian (Custodian), berperan sebagai pihak pemberi jasa penitipan efek dan harta lain berkaitan dengan efek serta jasa lain. Contoh : PT Bank Central Asia Tbk, Deutsche Bank.
  3. Wali Amanat (Trustee), pihak yang mewakili kepentingan pemegang efek bersifat hutang.
  4. Penasihat Investasi (Investmen advisor), adalah pihak yang memberi nasihat mengenai penjualan atau pembelian efek.
  5. Pemeringkat Efek (rating agencies), merupakan lembaga yang menjembatani kesenjangan informasiantara emiten dan investor. Contoh PT PEFINDO, PT Kasnic Credit Rating Indonesia.

Profesi Penunjang Pasar Modal

  1. Akuntan Publik, membantu emiten dalam menyusun prospektus dan laporan tahunan, sehingga tersaji memenuhi ketentuan yang ditetapkan Bapepam dan Bursa Efek.
  2. Notaris, berperan ketika emiten, perusahaan sekuritas, dan pihak lain menyusun anggaran dasar dan kontrak-kontrak kegiatan.
  3. Konsultan hukum, membantu melakukan kegiatan agar sesuai dan tidak melanggar aturan yang berlaku.
  4. Perusahaan penilaian, berperan dalam penentuan nilai wajar atas aktiva perusahaan dalam proses emisi.

DEFINISI PASAR MODAL

Menurut UU Pasar Modal No. 8 tahun 1995, mendifinisikan pasar modal adalah surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti hutang, unit penyerta investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek.

Kontemplasi yang dimulai setengah tiga dinihari sampai fajar subuh menjelang menghasilkan jawaban untuk problem 15-3 (only soal a).

Soal a ini jika kita lihat tidak bersangkutan langsung dengan chapter 15, jadi kalau kita baca hanya di cahpter 15 saja kita belum menemukan jawabannya, karena bukukanya tidak kita copy secara menyeluruh maka perlu sumber dari internet.

Please advice and feel free to comment and input. Jawabannya sebagai berikut

Yang ditanyakan adalah value of share dengan menggunakan GORDON GROWTH MODEL dan CAPM dari perusahaan RIO NATIONAL pada tanggal 31 Dec 2002.

Gordon Growth Model adalah model untuk menentukan nilai intrinsik dari saham berdasarkan runtutan dividend masa depan yang meningkat secara konstan.

value of share (P) = D / (k - G)

D = expected per share 1 year from now

k = required rate of return for equity investor

G = growth rate in dividends (in perpetuity)

Backgroun informasi yang kita dapat dari soal

Earning per share = $ 1.89

Dividend per share = $0.2

Expected industry earnings growth rate=12%

beta=1.8

CAPM

Required rate of return (k) = marker risk premium x equity beta + riskless rate = (9%-4%) x 1.8 + 4% = 13%

Jadi,  value of share (P) = (0.2 x 1.12) / (0.12-0.12) = $ 22.4

Mungkin ada yang salah, kawulo aturi dipun pirsani.

Sumunggo

Yth, para pejuang

Kontemplasi yang dimulai setengah tiga dinihari sampai fajar subuh menjelang menghasilkan jawaban untuk problem 15-3 (only soal a).

Soal a ini jika kita lihat tidak bersangkutan langsung dengan chapter 15, jadi kalau kita baca hanya di cahpter 15 saja kita belum menemukan jawabannya, karena bukukanya tidak kita copy secara menyeluruh maka perlu sumber dari internet.

Please advice and feel free to comment and input. Jawabannya sebagai berikut

Yang ditanyakan adalah value of share dgn menggunakan GORDON GROWTH MODEL dan CAPM dari perusahaan RIO NATIONAL pada tanggal 31 Dec 2002.

Gordon Growth Model adalah model untuk menentukan nilai intrinsik dari saham berdasarkan runtutan dividend masa depan yang meningkat secara konstan.

value of share (P) = D / (k - G)

D = expected per share 1 year from now

k = required rate of return for equity investor

G = growth rate in dividends (in perpetuity)

Backgroun informasi yang kita dapat dari soal

Earning per share = $ 1.89

Dividend per share = $0.2

Expected industry earnings growth rate=12%

beta=1.8

CAPM

Required rate of return (k) = marker risk premium x equity beta + riskless rate = (9%-4%) x 1.8 + 4% = 13%

Jadi,  value of share (P) = (0.2 x 1.12) / (0.12-0.12) = $ 22.4

_____________________________________________________________

15-3b

Berikut ini jawaban problem 15-3b, silahkan dikoreksi bila ada yang salah.

Untuk menjawab problem 15-3b ini, bisa langsung menggunakan materi yang kita copy yaitu chapter 15 buku Jones.

The DuPont formula is common way to break down ROE into three important components. ROE will equal the net margin multiplied by asset turn over multiplied by financial leverage.

So, ROE=(net income/sales) x (sales/total assets) x (total assets/stockholder equity)

Hitungan saya,

ROE=(30.16/300.80) x (300.80/572.36) x (572.36/307.31)

ROE=0.098142

ROE=9.8142%

_________________________________________________________________

15-3c

Dasarnya Buko jones chapter 15 halaman 412 persamaan 15-6

Sustainable growth rate (g) = ROE x (1 - payout ratio)

payout ratio = dividends/net income for the same period

payout ratio = 3.20/30.16

payout ratio = 0.106101

sustainable growth rate (g) = ROE x (1 - payout ratio)

sustainable growth rate (g) = 0.098142 x (1-0.106101)

sustainable growth rate (g) = 0.087729

sustainable growth rate (g) = 8.7729%

PENGERTIAN INSTRUMEN PASAR MODAL, PASAR PERDANA DAN PASAR SEKUNDER

Pasar Modal :

Adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan skuritas.

Skuritas yang diperdangkan umumnya berupa Obligasi dan saham yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun.

Tempat perdangan : disebut dengan bursa efek. Di Indonesia disebut BEI (yang dulunya adalah BEJ dan BES dan dilebur menjadi BEI tahun 2007).

Pasar Modal dapat berfungsi sebagai lembaga perantara (Intermediaries)

Pasar Perdana :

Pada pasar ini perusahaan pertama kali menjual skuritasnya (istilahnya : Penawaran Umum Perdana (IPO : Initial Public Offering).

Setelah saham berada pada pasar perdana, saham diperjual belikan oleh investor-investor di pasar skunder.

Transaksi atas saham saham di pasar skunder tidak akan memberikan tambahan dana bagi Emiten. Tetapi pasar skunder ini menentukan likuiditas sekuritas di pasar perdana. Hal ini terkait dengan sikap optimis atau optimis dari para investor terhadap kemampuan sekuritas yang diterbitkan emiten untuk memberikan keuntungan selisih harga (capital gain) yang berasal dari penjualan di pasar skunder.

Pasar Perdana :

Pasar perdana terjadi pada saat perusahaan emiten (Perusahaan yang menerbitkan skuritas) menjual sekuritasnya kepada investor untuk pertama kalinya.

Proses :

  1. Perusahaan mengeluarkan informasi mengenai perusahaa secara ditail (disebut Prospektus) kepada perusahaan calon investor. Dengan prospektus, perusahaan calon investor akan bisa mengetahui prospek perusahaan emiten di masa yang akan datang.
  2. Selanjutnya investor dapat membeli sekuritas yang diterbitkan emiten.
  3. Setelah sekuritas emiten dijual di pasar perdana, sekuritas emiten bisa diperjualbelikan antar investor di pasar sekunder.

Pasar Sekunder :

Tempat perdagangan atau jeal beli sekuritas oleh dan antar investor setelah sekuritas emiten dijual dipasar perdana.

Disinilah para investor mendapat keuntungan dari proses jual beli sekuritas. Dengan demikian pasar sekunder memberikan likuiditas kepada investor, bukan kepada perusahaan seperti dalam pasar perdana.

image 

Pasar Sekunder dilakukan pada dua jenis pasar : 1). Pasar lelang (auction market), 2). Negotiated market).

clip_image002

Pasar Negoisasi :

Sering disebut “Over The Market” (OTC), atau di Indonesia dikenal sebagai Bursa Paralel.

Tidak dilakukan secara terorganisir seperti BEI, New York Stock Exchange, Tokyo Stock Exchange, dan bursa efek lainnya.

Jaringan terhubung secara elektronik antar berbagai dealer yang terlibat dan bisa berkomunikasi secara langsung antar penjual dan pembeli dengan cara negoisasi.

Pasar ini merupakan pasar terbesar dalam pasar sekunder (dalam arti jumlah sekuritas yaang diperdagangkan), dibanding pasar sekunder yang reguler. Hal ini disebabkan biaya adminstrasi dan persyaratan yang lebih rendah rendah serta beragamnya sekuritas yang diperdagangkan.

Detempat inipula sekuritas dari perusahaan besar maupun kecil, yang menguntungkan maupun perusahaan baru yang belum menguntungkan ada di sini.

DEFINISI PASAR MODAL

Menurut UU Pasar Modal No. 8 tahun 1995, mendifinisikan pasar modal adalah surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti hutang, unit penyerta investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek.

clip_image004

Saham dan Obligasi secara umum digunakan untuk menggalang dana. Oleh karena itu saham dan obligasi menyatakan klaim terhadap aset perusahaan. Sedangkan derivatifnya menyatakan klaim terhadap aset financial dimasa mendatang.

A. Sekuritas Di Pasar Equitas :

Sekuritas Equitas di Indonesaia dapat dipasarkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang merupakan peleburan BEJ dan BES pada 30 Nopember 2007.

Di Indonesia, saham biasa merupakan sekuritas yang terpenting dan paling dikenal. Oleh karenanya sebutan pasar equitas seringkali dimengerti sebagai pasar saham dan sebutan saham seringkali dimaksudkan sebagai saham biasa.

1). Saham Biasa (Common Stock) :

Saham biasa adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan.

Pemegang saham memiliki hak suara proporsional pada berbagai keputusan perusahaan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Pemegang saham ini memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan.

Laba perusahaan dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk Deviden (di Indonesia pembagian Deviden harus berdasarkan RUPS.

Jenis-jenis pembayaran Dividen :

1. Cash Dividen, Pada umumnya dividen dibagikan dalam bentuk Cash Dividend dan besarnya dividen tidaklah dijamin.

2. Stock Dividen, Perusahaan dapat membagikan dividennya dalam bentuk saham baru dan akan menambah jumlah kepemilikan saham pada pemilik saham lama.

3. Bonus Share. Saham bonus diberikan kepada pemilik saham seperti Stock Dividen. Bedanya Stock Dividen diberikan kepada pemilik saham karena adanya keuntungan perusahaan, sedangkan Bonus Share disebabkan karena agio saham.

Penerbitan saham baru menyebabkan terjadinya penurunan nilai nominal dan suatu ketika harga turun di bawah nilai nominal. Dan kondisi sudah tidak menarik lagi bagi Investor.

Catatan :

Berdasarkan UU 40 tahun 2008 tentang perseroan terbatas, Bapepam-LK telah mengeluarkan surat keputusan Nomor KEP- 179/BL/2008 Tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Salah saru pokok yang di atus adalah dimungkinkan perusahaan melakukan penerbitan saham tanpa nilai nominal.

2). Saham Preferen (Preferred Stock) :

Dividen saham preferen biasanya dibayarkan dalam jumlah tetap dari waktu ke waktu.

Pembagian dividen saham preferen lebih didahulukan sebelum diberikan kepada pemilik saham biasa.

Saham preferen memiliki karakteristik gabungan (Hybrid) antara saham biasa dan obligasi (Mirip saham biasa karena menyatakan kepemilikan perusahaan, membayar dividen dan diterbitkan tanpa jatuh tempo. Mirip obligasi karena sekuritas menghasilkan pendapatan tetap).

Di Indonesia saham ini tidak populer.

3). Bukti Right (Right) :

Merupakan sekuritas yang memberikan hak kepada pemegang saham lama untuk membeli saham baru perusahaan pada harga yang telah ditetapkan selama periode tertentu. Berdasarkan pengertian itu, maka saham ini dikenal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

Bukti Right diterbitkan melalui penawaran umum terbatas. Keputusan penawarannya dilakukan melalui RUPS. Diperdagangkan dalam waktu singkat dan hanya merupakan Hak (Bukan kuwajiban) bagi pemegang right.

4). Waran :

Waran juga merupakan hak untuk membeli saham pada waktu dan harga yang sudah ditentukan.

Waran diperdagangkan dalam waktu jangka panjang (tahunan). Penjualannya biasa bersamaan dengan obigasi atau saham.

B. Sekuritas Di Pasar Obligasi :

Sekuritas yang diperdagangkan di pasar obligasi di Indonesia adalah : obligasi perusahaan, obligasi negara dan obligasi konversi. Obligasi dipasarkan di BEI, seperti halnya sekuritas lainnya.

1). Obligasi (bond) :

Obligasi adalah sekuritas yang memuat janji untuk memberikan pembayaran tetap menurut jadwal yang telah ditetapkan. Obigasi berisi kontrak antara investor sebagai pemberi dana dengan penerbitnya sebagai peminjam dana, dimana peminjam dana wajib membayar bunga reguler sesuai jadwal dan mengembalikan pokok pinjaman pada saat jatuh tempo.

Obligasi dapat dibedakan menurut penerbitnya :

1. Obligasi Negara, Obligasi yang diterbitkan pemerintah.

Di Amerika obligasi semacam ini disebut Treacury bonds (T-Bonds). Di Indonesia obligasi yang diperdagangkan di BEI antara lain : obligasi negara seri Fixet rate, seri variable rate dan seri zero coupon serta obligasi negara ritel. Dan yang paling tinggi diperdagangkan adalah seri Fixet rate, seri variable rate.

2. Obligasi Perusahaan (Corporate bond), Obligasi yang diterbitkan pihak swasta dan ditawarkan dalam bentuk mata uang Rupiah dan dolar Amerika.

Obligasi negara dan obligasi perusahaan memiliki karakteristik :

1. Nilai nominal (Nominal value atau face volue) atau nilai pari (par value). Nilai nominalnya menunjukkan nilai rupiah. Nilai nominalnya jauh lebih besar dari nilai saham. Di Indonesia denominasi Rp. 1 Juta.

2. Kupon (Coupon)

Nila kupon ditetapkan dalam persen (%), nilai kupon juga boleh ditetapkan nol (tidak membayar kupon : Zero coupon bond).

3. Jatuh Tempo (Maturity)

Pemegang obligasi akan menerima uang pokonya pada tanggal jatuh tempo sebesar nilai nominalnya.

Setelah diterbitkan, obligasi dapat diperdagangkan sampai sebelum jatuh tempo antar investor di bursa efek pada harga yang bisa berbeda dengan nilai nominalnya.

2). Obligasi Konversi (Convertible Bond) :

Obligasi konversi dapat ditukar dengan saham biasa dan mencantumkan persyaratan untuk melakukan konversi dengan saham biasa mulai tanggal tertentu sampai dengan jatuh tempo.

C. Sekuritas Di Pasar Derivatif :

Ada dua jenis sekuritas derivatif : kontrak berjangka dan kontrak opsi.

1). Kontrak berjangka (Future contract)

a). Kontrak berjangka komoditas : yang umumnya menggunakan under laying asset merupakan aset riil berupa barang barang sebagai patokan harga (contoh : emas, minyak, kopi, gula, dan kentang).

b). Kontrak berjangka finansial : yang umumnya menggunakan under laying asset dari sebuah efek sebagai patokan harga, seperti saham atau indek saham.

2) Kontrak Opsi (Option Contract)

Kontrak Opsi adalah suatu perjanjian yang memberikan hak, tetapi bukan kewajiban untuk membeli atau menjual suatu aset tertentu pada harga dan lama waktu tertentu.

Ada dua jenis kontrak opsi :

1). Call Option

Pemilik call option memiliki hak, tetapi bukan kewajiban untuk membeli aset induk atau aset acuan (under laying asset), pada harga tetap selama waktu tertentu.

2). Put Option

Pemilik putl option memiliki hak, tetapi bukan kewajiban untuk menjual aset induk atau aset acuan (under laying asset), pada harga tetap selama waktu tertentu.

Dalam kontrak opsi dikenal premi opsi (option premium) yang merupakan uang jaminan di awal kontrak dan harga pelaksanaan (Strie price atau exercise price). Harga pelaksanaan ada dua macam : 1). Gaya Amerika, dimana harga pelaksanaannya dilakukan kapan saja sampai dengan dan termasuk tanggal berakhirnya kontrak, 2). Gaya Eropa, dimana harga pelaksanaan hanya dapat dilakukan pada tanggal berakhir saja.

Di Indonesia kontrak opsi ditujukan pada opsi saham. Opsi saham yang diperdagangkan di BEI adalah Kontrak Opsi Saham (KOS) dan pertama kali deperdagangkan pada 6 Oktober 2004. KOS hanya bisa diperdagangkan pada saat jatuh tempo atau hari berakhirnya setiap seri KOS pada setiap bulannya.

Di BEI tidak semua saham menjadi acuan KOS, tetapi saham yang memiliki tingkat frekwensi perdagangan dan volatilitas harga yang tinggi serta mempunyai nilai kapitalitas pasar yang cukup besar. Hingga tahun 2006 terdapat lima saham acuan :

a. PT Astra International Tbk

b. PT Bank Central Asia Tbk

c. PT Indofood Sukses Makmur Tbk

d. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

e. PT H.M Sampurna Tbk.

Perekonomian Syariah di Indonesia

Abstrak

Krisis ekonomi yang sering terjadi ditengarai adalah ulah sistem ekonomi konvensional, yang mengedepankan sitem bunga sebagai instrument profitnya. Perekonomian syariah adalah terobosan terbaru dalam perekonomian Indonesia. Melihat banyaknya praktek riba di Indonesia maka para ekonom di Indonesia mencoba suatu perekonomian syariah yang berdasarkan alquran dan hadits. Ekonomi syariah merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang di ilhami oleh nilai-nilai islam. Ekonomi syariah atau sistem ekonomi koprasi berbeda dari islam menentang eksploitasi oleh pemilik modal terhadap buruh yang miskin, dan melarang penumpukan kekeyaan.

Kata kunci

Al-quran, Ekonomi syariah, Hadits, Islam, Konvensional, Krisis ekonomi, Modal, Perbankan , Perbankan syariah, Perekonomian, Politik, Profit, Riba’, Syariah, Syariah, Uang

Pendahuluan

Akhir-akhir ini marak sekali praktek perekonomian yang menamakan dirinya dengan nama syariah. Tidak sedikit praktek ekonomi yang berlandaskan syariah. Banyak orang berpindah dari perekonomian konvensional ke perekonomian syariah karena ekonomi syariah dianggap lebih menguntungkan dan tidak memberatkan nasabah. Peminat ekonomi syariah pun semakin hari semakin banyak. Kita lihat saja, sekarang semakin marak didirikannya bank syariah, pegadaian syariah, dan lain-lain.

Berdasarkan keputusan-keputusan politik yang diambil oleh para penegak hukum dari beberapa Negara muslim yang beranggapan bahwa tanpa mendirikan bank islam mungkin cita-cita menghilangkan bunga dari system perbankan hanya akan tetap exys dalam datarn teori. Keputusan-keputusan politik tersebut termanifestasikan kedalam tiga sector, yaitu: 1. Larangan terhadap bunga sebagai bentuk kebijakan hukum yang diambil oleh beberapa Negara islam, 2. Keputusan untuk mendirikan Bank Islam Internasional, 3. Partisipasi pemerintah muslim dalam mendirikan bank islam. (Abdullah, 2003)

Ekonomi syariah merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang di ilhami oleh nilai-nilai islam. Ekonomi syariah atau sistem ekonomi koprasi berbeda dari islam menentang eksploitasi oleh pemilik modal terhadap buruh yang miskin, dan melarang penumpukan kekeyaan. Selain itu, ekonomi dalam kaca mata islam merupakan tuntutan kehidupan sekaligus anjuran yang memiliki dimensi ibadah.

Krisis ekonomi yang sering terjadi ditengarai adalah ulah sistem ekonomi konvensional, yang mengedepankan sitem bunga sebagai instrument profitnya. Berbeda dengan apa yang ditawarkan sistem ekonomi syariah, dengan instrument profitnya, yaitu sistem bagi hasil. Tidak hanya bagi hasil profitnya tapi juga ketika ada kerugian, kerugian tersebut akan dibagi sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya. Dengan sisitem yang seperti ini mitra kerjanya(sebutan bagi nasabah atau pengguna sistem ekonomi syariah) tidak akan merasa dibebani dengan bunga seperti yang ada diperekonomian konvensional.

Namun apakah perekonomian syariah mampu untuk merubah citra perekonomian indonesia yang sekarang sedang carut marut? Dan apakah perekonomian syariah mampu memberikan angin segar bagi rakyat indonesia dengan sistem perekonomiannya yang berdassarkan Al Quran dan Hadits? Apakah seluruh masyarakat Indonesia dapat menerima sistem perekonomian syariah?

Di dalam artikel ini penulis ingin menyampaikan informasi tentang ekonomi syariah yang dapat digunakan sebagai bahan acuan atau bahan pertimbangan bagi para pembaca untuk dijadikan sebagai perbandingan antara sistem ekonomi syariah dengan sistem ekonomi lainnya.Selain itu pula, artikel yang saya buat ini juga dapat menambah pengetahuan pembaca tentang ekonomi syariah. Dalam hal ini jika dilihat dari kaca mata penulis sebagai mahasiswa tentag sistem perekonomian yang terjadi atau yang berlaku, saat ini kebanyakan sangat merugikan masyaraka secara umumnya, karena jumlah bunga yang terlalu tinggi , berbagai persyaratan yang sulit dicapai oleh kreditur yang secara keseluruhan merupakan aturan-aturan yang terkait dalam sistem perekonomian yang berlaku.

Pembahasan

Krisis ekonomi yang sering terjadi ditengarai adalah ulah sistem ekonomi konvensional, yang mengedepankan sitem bunga sebagai instrument profitnya. Berbeda dengan apa yang ditawarkan sistem ekonomi syariah, dengan instrument profitnya, yaitu sistem bagi hasil.

Tidak banyak yang dikemukakan dalam al quran, dan hanya prinsip-prinsip yang mendasar saja. Karena alasan-alasan yang sangat tepat, al quran dan sunah banyak sekali membahas tentang bagaimana seharusnya kaum muslim berprilaku sebagai produsen, konsumen dan pemilik modal, tetapi hanya sedikit tentang sistem ekonomi. Sebagai mana diungkapkan dalam pembahasan di atas, ekonomi dalam islam harus mampu memberiakan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha.

Dengan keadaan perekonomian Indonesia yang seperti ini maka diperlukan sebuah system perekonomian yang mampu untuk merubah wajah perekonomian Indonesia menjadi lebih baik lagi. Kalau kita lihat perekonomian Indonesia mulai merubah sebagian system perekonomiannya dengan sebuah terobosan terbaru yaitu suatu perekonomian syariah. Hal ini ditandai dengan banyaknya perbakan syariah yang dibuka di Indonesia mulai dari Bank swasta sampai bank yang dikelola oleh Negara.

Para perintis perbankan islam berargumentasi bahwa bunga termasuk riba, dan jelas-jelas dilarang oleh agama. (Abdullah, 2003) Jika perbankan syariah tidak memberikan bunga terhadap pinjaman bisa dipastikan masyarakat akan lebih tidak terbebani dan ketika masyarakat mampu mengembangkan dana yang dipinjam tanpa harus memikirkan bunga yang akan ditanggung maka kesejahteraan masyarakat akan lebih mudah untuk dicapai.

Dengan demikian masyarakat tidak akan lagi menjadi konsumen terus menerus karena masyarakat mampu menciptakan suatu lapangan kerja dengan modal yang mereka pinjam dari bank-bank syariah tanpa harus menanggung beban bunga yang memberatkan usaha yang baru mereka rillis. Tentu saja ketika perekonomian yang berdasarkan Al-quran dan hadits diterapkan maka akan terbentuk suatu perekonomian yang akan menyejahterakan bagi Negara maupun masyarakat sendiri. Kalau kita lihat perekonomian syariah memberikan sebuah angin segar bagi perekonomian Indonesia.

Perekonomian syariah membawa era baru dalam sejarah perkembangan hukum ekonomi di Indonesia karena memperkenalkan “sistem bagi hasil” yang tidak dikenal dalam UU sebelumnya. Dengan adanya system bagi hasil maka perbankan dapat melepaskan diri dari usaha-usaha yang mempergunakan system bunga.

Namun yang menjadi pertanyaan yang fundamental adalah apakah semua masyarakat mau menerima perekonomian syariah, karena jika kita lihat keberagaman keyakinan masyarakat Indonesia kita tidak mungkin untuk memaksakan semua masyarakat untuk mau menganut perekonomian syariah yang berdasarkan Qur’an dan hadits. Tentu akan banyak suatu pertentangan jika memang perekonomian syariah diterapkan diseluruh sector perekonomian di Indonesia. Pertentangan ini akan dilakukan pastinya oleh penganut agama selain Islam.

Akan banyak adanya pertentangan mengenai system ekonomi yang baru namun ketika suatu perekonomian syariah mampu membawa Indonesia kearah yang lebih maju mka patut dipertimbangkan alternative ini.

Penutup

Perekonomian syariah adalah suatu perekonomian baru yang muncul akibat perekonomian konvensional yang memberatkan bagi rakyat. Namun perekonomian syariah juga tidak dapat diterapkan diseluruh sector perekonomian di Indonesia mengingat Indonesia terlahir dengan berbagai macam suku, budaya dan kepercayaan dari setiap masing-masing rakyat Indonesia. Baik perekonomian yang syariah maupun konvensional pasti akan memiliki kekurangan dan kelebihan kita sebagai mahluk social harus mampu untuk mencari solusi yang paling tepat dari seluruh alternative yang ditawarkan.

Daftar pustaka

http://www.wikipedia.org.com

http://www.banksyariahindonesia.com

http://www.bankindonesia.org.com

Saeed, Abdullah. Bank Islam dan Bunga. Pustaka pelajar.2003

Makalah Akuntansi LSM

BAB II

PEMBAHASAN

LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT (LSM)

Lembaga Swadaya Masyarakat atau Organisasi Non-Pemerintah (non-government organization – NGO) merupakan organisasi yang dikelola oleh swasta atau di luar pemerintahan. LSM dapat diartikan sebagai organisasi swasta (nirlaba) yang kegiatannya adalah untuk membebaskan penderitaan, memajukan kepentingan kaum miskin, melindungi lingkungan, menyediakan pelayanan dasar bagi masyarakat, atau menangani pengembangan masyarakat. Dengan kata lain, organisasi yang berbasis nilai, secara keseluruhan maupun sebagian, pada lembaga donor dan pelayanan sukarela (Bastian, 2007).

Perlakuan akuntansi dan pelaporan keuangan LSM mengacu pada PSAK Nomor 45 tentang Standar Akuntansi untuk Entitas Nirlaba seperti halnya pada Akuntansi Partai Politik. LSM menyelenggarakan pembukuan terpadu berdasarkan peraturan tata buku yang berlaku. Pembukuan keuangan LSM diperiksa oleh peninjau organisasi dan pemberi dana. Sementara itu, kewenangan penerimaan, penyimpanan, dan penggunaan dana serta pembukuan keuangan LSM diselenggarakan oleh pelaku oganisasi LSM ditentukan oleh badan penyandang dana berdasarkan status LSM yang dimaksud. Rencana anggaran LSM, setelah disepakati oleh personel LSM, siusulkan kepada lembaga donor untuk disetujui menjadi sebuah program atau proyek LSM.

Pendanaan LSM dapat diperoleh dari sumber lembaga donor baik nasional maupun internasional, fundraising lembaga atau masyarakat. Penerimaan dan penggunaan dana yang diperoleh dari pihak luar negeri diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sementara itu,usaha untuk meningkatkan penerimaan dana dari masyarakat harus di dasarkan pada pola prinsip untuk tidak mencari keuntungan.

SISTEM AKUNTANSI PADA LSM

A.    PSAK NO. 45 TENTANG STANDAR AKUNTANSI UNTUK ENTITAS NIRLABA

Dasar tuntutan akuntabilitas, yang dalam hal ini pertanggungjawaban keuangan terhadap segala aktivitas pada semua organisasi LSM adalah PSAK No. 45 mengenai pelaporan keuangan organisasi nirlaba. Karakteristik organisasi nirlaba berbeda dengan organisasi bisnis. Dimana perbedaan utama yang mendasar adalah cara organisasi itu memperoleh sumber dana yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas operasionalnya. Organisasi ini memperoleh sumber daya dari lembaga donor dan para penyumbang lainnya. Jadi dalam organisasi nirlaba, transaksi yang jarang atau tidak akan pernah terjadi dalam organisasi bisnis manapun akan muncul. Namun, dalam praktek orgabisasi nirlaba, berbagai bentuk sulit dibedakan dengan organisasi bisnis pada umumnya.

Pada beberapak bentuk organisasi nirlaba, meskipun tidak ada kepemilikan, organisasi tersebut mendanai kebutuhan modalnya dari utang dan kebutuhan operasinya dari pendapatan atau jasa yang diberikan kepada publik. Akibatnya, pengkuran jumlah, saat kepastian arus kas masuk menjadi ukuran kinerja penting bagi para pengguna laporan keuangan organisasi tersebut.

Para pengguna laporan keuangan organisasi nirlaba, dalam hal ini LSM, memiliki kepentingan bersama yang tidak berbeda dengan organisasi bisnis, yakni untuk menilai:

  1. Jasa yang diberikan oleh LSM dan kemampuannya untuk terus memberikan jasa tersebut.
  2. Cara pengelolaan, pelaksanaan, dan pertanggungjawabannya.
  3. Aspek kinerja pengelolaan.

Kemampuan organisasi untuk terus memberikan jasa dikomunikasinya melalui laporan keuangan yang menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban, aktiva bersih, dan informasi mengenai hubungan di antara unsur-unsur tersebut. Laporan ini harus menyajikan secara terpisah aktiva bersih baik yang terikat maupun yang tidak terikat penggunanya. Pertanggungjawaban pengelolah mengenai kemampuannya mengelolah sumber daya organisasi yang diterima dari para penyumbang disajikan melalui laporan aktivitas dan laporan arus kas. Laporan aktivitas harus menyajikan informasi melalui perubahan yang terjadi dalam kelompok aktiva bersih. Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur pelaporan keuangan organisasi nirlaba, yang dalam ini adalah organisasi LSM. Denga adanya standar pelaporan, laporan keuangan organisasi tersebut diharapkan dapat lebih muda dipahami, memiliki relevansi dan memiliki daya banding yang tinggi.

Metode pencatatan akrual

Tujuan dari pelaporan keuangan LSM adalah menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan, disamping untuk menunjukan akuntabilitas suatu organisasi terhadap sumber daya terpecaya dengan:

  1. Menyediakan informasi mengenai sumber-sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya keuangan.
  2. Menyediakan informasi mengenai bagaimana organisasi LSM menadai aktivitasnya dan memenuhi persyratan kasnya.
  3. Menyediakan informasi yang berguna dalam mengevaluasi kemampuan organisasi LSM untuk menandai aktivitasnya dana untuk memenuhi kewajiban secara komitmennya.
  4. Menyediakan informasi mengenai kondisi  keuangan suatu organisasi LSM dan perubahan di dalamnya.
  5. Menyediakan informasi menyeluruh yang berguna dalam mengevaluasi kinerja organisasi LSM dari segi biaya jasa, efisiensi dan pencapaian tujuan.

Laporan keuangan LSM juga memainkan peranan preduktif dan prospektif yang menyediakan informasi yang berguna dalam memprediksi banyaknya sumber daya yang disyaratkan untuk operasi berkelanjutan, sumber daya yang dapat dihasilkan oleh operasi berkelanjutan, dan resiko berasosiasi serta ketidakpastian.

Laporan keuangan dapat juga menyediakan informasi kepada pemakainya , seperti:

  1. Menidentifikasikan apakah sumber daya telah didapatkan dan digunakan sesuai dengan anggaran yang ditetapkan.
  2. Mengidentifikasi apakah sumber daya telah didapatkan dana digunakan sesuai dengan persyaratan, termasuk data keuangan yang ditetapkan oleh pengambil kebijakan di masing-masing LSM.

Untuk mencapai tujuannya, laporan keuangan LSM harus disusunatas dasar akrual. Dengan dasar ini pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat terjadinya (dan bukan pada saat kas atau secara kas diterima atau dibayar) serta dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan periode bersangkutan. Laporan keuangan LSM yang disusun atas dasar akrual akan memberikan informasi kepada pemakai tidak hanya transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas di masa depan serta sumber daya yang mempresentasikan kas yang akan diterima di masa depan. Oleh karena itu, laporan keuangan LSM menyediakan jenis transaksi masa lalu dan peristiwa lainnya yang paling berguna bagi pemakai dalam pengambilan keputusan.

Laporan Keuangan LSM biasanya disusun atas dasar kelangsungan usaha organisasi LSM dan dalam melanjutkan usahanya di masa depan. Oleh karena itu, organisasi ini diasusikan tidak bermaksud atau berkeinginan melikuidasi atau mengurangi secara material skala pelayanannya.

Laporan keuangan yang dihasilkan

Laporan keuangan organisasi nirlaba meliputi laporan posisi keuangan pada akhir periode laporan, laporan aktivitas, serta laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan.

Laporan Posisi Keuangan

Tujuan laporan posisi keuangan adalah untuk menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban dan aktiva bersih, serta informasi mengenai hubungan diantara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu. Informasi dalam laporan posisi keuangan yang digunakan bersama pengungkapan dan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu para penyumbang, anggota organisasi, kreditor, dan pihak-pihak lain yang menilai:

  1. Kemampuan organisasi untuk memberikan jasa secara berkelanjutan,
  2. Likuiditas, Fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi kewajibannya, dan kebutuhan pendanaan eksternal

Laporan posisi keuangan mencakup organisasi secara keseluruhan dan menyajikan toyal aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih.

Laporan posisi keuangan menyediakan informasi yang relevan mengenai likuiditas, fleksibitas keuangan, dan hubungan antara aktiva serta kewajiban. Informasi tersebut, pada umumnya disajikan dengan mencatumkan aktiva yang memiliki karakteristik yang serupa dalam suatu kelompok yang relative homogen. Sebagai contoh, organisasi biasanya melaporkan masing unsur aktiva dalam kelompok yang homogen; misalnya:

  1. Kas dan setara kas
  2. Piutang anggota atau oenerima jasa lainnya
  3. Persediaan
  4. Sewa, asuransi dan jasa lainnya yang dibayar dimuka.
  5. Surat bergharga/efek dan investasi jangka panjang
  6. Tanah, gedung, peralatan, serta aktiva tetap lainnya yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa.

Informasi tentang likuiditas diberikan dengan cara:

  1. Menyajikan aktiva berdasarjan urutan likuiditas dan kewajiban berdasarkan jatuh tempo.
  2. Mengelompokan aktiva ke dalam lancer dan tidak lancer serta kewajiban ke dalam jangka pendek dan jangka panjang.
  3. Mengungkapkan informasi mengenai likuiditas aktiva atau saat jatuh tempo kewajiban termasuk pembatasan penggunaan aktiva, pada catatan atas laporan keuangan.

Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah masing-masing kelompok aktiva bersih berdasarkan ada atau tidaknya pembatasan oleh penyumbang, yaitu terikat secara permanen, terikat secara temporer, dan tidak terikat. Informasi mengenai sifat dan jumlah dari pembatasan permanen atau temporer diungkapkan dengan cara menyajikan jumlah tersebut dalam laporan keuangan, atau dalam  catatan dalam laporan keuangan.

Pembatasan permanen terhadap : (1) aktiva, seperti tanah atau karya seni yang disumbangkan untuk tujuan tertentu, untuk dirawat dan tidak untuk dijual, atau (2) aktiva yang disumbangkan untuk investasi yang mendatangkan pendapatan secara permanen dapat disajikan sebagai unsure terpisah dalam kelompok aktiva bersih yang penggunaannya dibatasi secara permanen, atau disajikan dalam catatan atas laporan keuangan. Pembatasan permanen atas kelompok ke dua tersebut berasal dari Hibah atau wakaf dan warisan yang menjadi dana abadi.

Pembatasan temporer terhadap: (1) sumbangan berupa aktivitas operasi tertentu, (2) investasi untuk jangka waktu tertentu, (3) penggunaan selama periode tertentu di masa depan, atau (4) perolehan aktiva tetap, dsapat disajikan sebagai unsur terpisah dalam kelompok aktiva bersih yang penggunaannya dibatasi secara temporer, atau disajikan dalam catatan atas laporan keuangan. Pembatasan temporer oleh penyumbang dapat berbentuk pembatasan waktu atau pembatasan penggunaan atau keduanya.

Aktiva bersih tidak terikat umumnya meliputi pendapatan jasa, penjualan barang, sumbangan, dan dividen, atau hasil investasi, dikurangi beban untuk memperoleh pendapatan tersebut. Batasan terhadap penggunaan aktiva bersih tidak terikat dapat berasal dari sifat organisasi, lingkungan operasi, dan tujuan organisasi yang tercantum dalam akte pendirian, dan dari perjanjian kontraktual dengan pemasok, kreditor, serta pihak lain yang berhubungan dengan organisasi. Informasi mengenai batasan-batasan tersebut umumnya disajikan dalam catatan atas laporan keuangan.

Laporan aktivitas

Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai:

  1. Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah serta sifat aktiva bersih.
  2. Hubungan antara transaksi dan peristiwa lain.
  3. Bagaimana sumber daya digunakan dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa.

Perubahan kelompok aktiva bersih

  1. Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aktiva bersih terikat permanen, terikat temporer dan tidak terikat selama satu periode.
  2. Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambah aktiva bersih tidak terikat, kecuali penggunaannya dibatasi oleh penyumbang dan menyajikan beban sebagai pengurang aktiva bersih tidak terikat.
  3. Sumbangan disajikan sebagai penambah aktiva bersih tidak terikat, terikat permanen, atau terikat temporer, tergantung pada ada tidaknya pembatasan.
  4. Laporan aktivitas menyajikan keuntungan dan kerrugian yang diakui dari investasi dan aktiva lain (kewajiban) sebagai penambah atau pengurang aktiva bersih tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi.
  5. Klasifikasi pendapatanm, beban, keuntungan, dan kerugian dalam kelompok aktiva bersih tidak mengatur peluang adanya klasifikasi tambahan dalam laporan aktivitas.

Laporan arus kas

Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas selama suatu priode.

Klasifikasi penerimaan dan pengeluaran kas.

Laporan arus kas disajikan sesuai PSAK 2 tentang laporan arus kas dengan tambahan berikut ini:

  1. Aktivitas pendanaan.
    1. Penerimaan kas dari penyumbang yang penggunaannya dibatasi untuk jangka panjang.
    2. Penerimaan kas dari sumbangan dan pengembalian investasi yang penggunaannya dibatasi untuk perolehan, pembangunan, dan pemeliharaan aktiva tetap, atau peningkatan dana abadi.
    3. Bunga dan deviden yang dibartasi oleh pengguna untuk jangka panajang.
  2. Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non kas, sumbangan berupa bangunan atau aktiva investasi.

- Aktifitas investasi.

Meliputi pemberian dan penagiahan pinjaman, pembelian atau pewakafan tanah, gedung, dan peralatanny, yakni aktiva yang digunakan untuk menyelenggarakan pelayanan bagi masyarakat.

- Aktivitas pembiayaan atau pendanaan.

Aktivitas ini meliputi perolehan sumber daya, pemeberian layanan kepada masyarakat, peminjaman uang atau membantu masyarakat yang memerlukan dan membayar kembali jumlah yang dipinjam, perolehan dan pembayaran sumber –sumber lainnya.

- Aktivitas operasi

Aktivitas ini meliputi seluruh transaksi dan peristiwa lain yang tidak termasuk dalam aktivitas investasi dan pemebelnjaan.

Unsur-unsur laporan keuangan:

  1. Posisi keuangan
  2. Aktiva
  3. Kewajiban
  4. Ekuitas
  5. Kinerja
  6. Penghasilan
  7. Beban

Karakteristik kualitasti laporan keuangan LSM :

  1. Dapat dipahami
  2. Relevan
  3. Materialitas
  4. Keandalan atau realibilitas
  5. Penyajian judul
  6. Substansi mengungguli bentuk
  7. Netralitas
  8. Pertimbangan sehat
  9. Kelengkapan
  10. Dapat dibandingkan

SIKLUS AKUNTANSI KEUANGAN LSM

Pada hakikatnya, orang belum dapat dikatakan paham dalam menyusun laporan keuangan jika belum memahami siklus akuntansi. Karena akuntansi, pada dasarnya, merupakan suatu proses pengelolahan informasi yang akan menghasilkan keluaran berupa informasi akuntansi yang salah satunya adalah laporan keuangan.

Pengertian siklus akuntansi

Laporan keuangan adalah hasil akhir dari suatu proses akuntansi, yaitu aktivitas pengumpulan dan pengelolahan data keuangan untuk disajikan dalam bentuk laporan keuangan, atau ikhtisar-ikhtisar lainnya yang dapat digunakan untuk membantu para pemakainya dalam membuat atau mengambil keputusan. Untuk menyusun laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan dan dapat diterima secara umum, prinsip-prinsip akuntansi, prosedur, metode, serta teknik-teknik dari segala sesuatu yang dicakup dalam ruang lingkup akuntansi telah dikenal. Terlepas dari aturan itu semua, dalam menyusun laporan keuangan ada satu laporan keuangan yang merupakan siklus akuntansi.

Siklus akuntansi adalah suatu proses penyedia laporan keuangan organisasi selama suatu periode tertentu. Siklus akuntansi dapat dibagi menjadi pekerjaan yang dilakukan selama periode tersebut, yaitu penjurnalan akuntansi dan pemindahbukuan kedalam buku besar, serta penyiapan laporan keuangan pada akhir peride. Pekerjaan yang dilakukan pada akhir periode adalah mempersiapkan akun untuk mencatat transaksi-transaksi pada periode selanjutnya. Banyaknya langkah yang harus dilakukan pada akhir periode secara tidak langsung menunjukan bahwa sebagian besar pekerjaan dilakukan pada bagian akhir. Walaupun demikian, pencatatan dan pemindahbukuan selama periode tersebut membutuhkan waktu lebih banyak dibandingkan dengan pekerjaan di akhir periode.

Gambar siklus akuntansi:

clip_image002

ALUR PROSES DIKLUS AKUNTANSI

Proses akuntansi

  1. Pencatatan dan penggolongan (dalam jurnal)
  2. Peringkasan (dalam akun-akun buku besar)
  3. Penyajian dalam bentuk laporan keuanga, yaitu laporan posisi keuanga/ neraca, laporan atus kas, dan laporan aktivitas LSM

Transaksi Dan Bukti Transaksi

Transaksi adalah suatu pertemuan antara kedua belah pihak (penjual dan pemebeli) yang saling menguntungkan dengan adanya data/ bukti/ dokumen pendukung yang dimasukkan ke dalam jurnal, setelah melalui pencatatan. Kejadian yang dapat dicatat sebagai suatu transaksi adalah

  1. Pembeilan barang
  2. Penjualan barang
  3. Pembayaran sewa
  4. Penerimaan uang kas

Jurnal

Jurnal adalah sarana untuk mencatat transaski organisasi LSM yang dilakukan secara kronologis atau berdasarkan urut waktu terjadinya, dengan menunjukan akun yang harus di debet atau di kredit beserta jumlah nilai uangnya masing-masing.

Setiap transaksi yang terjadi dalam organisasi LSM, sebelum dibukukan ke dalam buku besar, harus di catat dahulu dalam jurnal. Oleh karena itu jurnal didefinisikan seperti di atas, sering juga disebut sebagai buku harian.

Manfaat pemakaian jurnal adalah:

  1. Jurnal merupakan sarana pencatatan yang dapat menggambarkan pos-pos yang terpengaruh dari suatu transaksi.
  2. Jurnal merupakan sarana pencatatan yang memeberi gambaran secara kronologis, sehingga gambaran lengkap tentangseluruh transaksi organisasi berdasarkan urutan-urutan kejadiannya yang dapat diberikan.
  3. Jurnal dapat dipecah-pecah menjkadi beberapa jurnal yang dapat dikerjakan oleh beberapa orang secara bersamaan.
  4. Jurnal menyediakan ruang yang cukup untuk keterangan transaski  bila dibandingkan dengan ruang yang ada pada buku besar.
  5. Apabila transaski langsung dicatat ke dalam buku besar dan terjadi kesalahan dalam mencatatnya,

Kertas Kerja

Pengertian kertas kerja sebelum membuat laporan keuangan, jurnal dan membukukan ayat jurnal penyesuaian, terlebih dulu perlu ditentukan dan dikumpulkan data yang relevan misalnya, perlu ditentukan nilai pertlengkapan yang masih ada dan gaji yang terhutang pada akhir periode itu.

Kertas kerja merupakan kolom yang digunakan dalam proses akuntansi keuangan manual. Di dalam format kertas kerja, neraca saldo merupakan daftar akun-akun beserta saldo yang menyertai selama suatu periode tertentu.

Laporan Keuangan Dan Komponennya

Laporan keuangan adalah hasil akhirnya dari proses akuntansi, yang menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan mengabarkan tentang pencapaian kinerja program dan kegiatan, kemajuan realisasi pencapaian target pencatatan, realisasi penyerapan belanja, dan realisasi pembiayaan. Beberapa komponen laporan keuangan yang sering tampil di surat kabar, yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laportan arus kas yang dilengkapi oleh catatan atas laporan keuangan, seperti pada laporan tahunan dan prospectus.

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI BIAYA LSM

Definisi Akuntansi Biaya LSM

Akuntansi mendefinidsikan biaya sebagai sumber daya yang dikorbankan untuk mencapai tujuan tertentu. Pengorbanan ini biasanya di ukur sebagai jumlah moneter yang harus di bayarkan untuk mendapatkan bararang dan jasa. Sedangkan akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolonga, peringkasan, dan penyajian biaya pembuatan produk atau jasa serta penjualannya dengan cara-cara dan penafsiran terhadapnya. Proses akuntansi biaya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam organisasi LSM

Siklus Akuntansi Biaya LSM

Siklus akuntansi biaya lsm sangat dipengaruhi oleh siklus kegiatan lsm tersebut. Siklus kegiatan lsm dimulai dengan pemebelian barang atau peralatan dan jasa berdasarkan kegiatan program yang telah ditentukan. Tujuan akuntansi biaya adalah untuk menyajikan informasi biaya yang telah digunakan untuk membeli barang atau peralatan serta pelaksaan program LSM tersebut.

Klasifikasi Biaya LSM

Proses dan sistematika akuntansi biaya dapat dipecahkan melalui rincian tahap sebagai berikut:

  1. Pemahaman mengenai pengertian biaya,
  2. Klasifikasi dan identifikasi biaya yang terhjadi di LSM ke dalam katagori tertentu dengan pendekatan ABC sistem.
  3. Pembuatan konsep perhitungan biaya baru yang akurat dan informative.
  4. Pensimulasian aplikasi model perhitungan biaya

Analisis Biaya Lsm

- Anggaran Lsm

Anggaran dapat diinterpretasikan sebagai paket pernyataan perkiraan penerimaan dan pengeluaran yang diharapkan akan terjadi selama satu atau beberapa periode mendatang.

- Prosedur  rencana anggaran biaya (RAB)

Pertama buatlah daftar rincian biaya dengan akurat. Kemudian pisah-pisahkan menjadi item-item yang berbeda, seperti: gaji, biaya sewa, material, transportasi, komunikasi, peralatan, pelatihan, dan publikasi. Perhitungan lebih detail harus ada, jika donaturnya memintanya, dan memasukan biaya operasional dalam proposal proyek

- Biaya standar

Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yaitu jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membiayai kegiatan tertentu dengan asumsi kondisi ekonomi, efisiensi, dan factor-faktor lainnya.Manfaat biaya standar :

Biaya standar akan membantu penyusunan anggaran belanja program atau kegiatan bagi lembaga yang bersangkutan ini berarti biaya standar sangat berpengaruh terhadap proses pengambilan kebijakan, pengelolah lembaga, khususnya dalam proses penganggaran.

- Analisis biaya volume laba pada LSM

Sebagai lembaga non profit, LSM tidak mengenal istilah laba. Namun dalam hal ini analisis biaya volume laba atau Cost Volume –Profit analisis (CVP analysis) digunakan untuk membantu LSM agar tidak mengalami masalah biaya dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan program

Laporan Biaya Lsm

Dalam siklus pengendalian manajemen organisasi sector public, fase setelah penganggaran adalah pelaksanaan dan penganggaran. Laporan buaya LSM dirancang untuk melakukan apa yang sedang terjadi dengan biaya pelaksaan kegiatan LSM. Namun beberapa laporan tidak selalu mengarah pada kegiatan. Informasi ini berisi laporan yang berasal dari catatan akuntansi berupa penerimaan dan pembiayaan.

Pengendalian Internal

Sistem pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitiaan dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan pimpinan. Definisi sistem pengendalian internal tersebut menenkankan tujuan yang hendak dicapai dan bukan pada unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut.

Menurut tujuannya, sistem pengendalian internal dapat dibagi menjadi dua yaaitu pengendalian internal akuntansi dan pengendalian internal administrative. Pengendalian internal akuntansi yang merupakan bagian dari sistem pengendalian internal, meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk menjaga kekayaan organisasi serta mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. Pengendalian internal akuntansi yang baik akan menjamin keamanan dari kekayaan para investor dan kreditor dengan menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya.

Unsur-unsur pokok dari pengendalian internal adalah:

1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional secara tegas

2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang memadai terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.

3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi dari setiap unit organisasi

4. Karyawan yang kompetensinya sesuai dengan tanggungjwabnnya.

BAB 3

KESIMPULAN

LSM dapat diartikan sebagai organisasi swasta (nirlaba) yang kegiatannya adalah untuk membebaskan penderitaan, memajukan kepentingan kaum miskin, melindungi lingkungan, menyediakan pelayanan dasar bagi masyarakat, atau menangani pengembangan masyarakat. Karakteristik organisasi nirlaba berbeda dengan organisasi bisnis. Dimana perbedaan utama yang mendasar adalah cara organisasi itu memperoleh sumber dana yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas operasionalnya. Organisasi ini memperoleh sumber daya dari lembaga donor dan para penyumbang lainnya.

Untuk mencapai tujuannya, laporan keuangan LSM harus disusunatas dasar akrual. Dengan dasar ini pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat terjadinya (dan bukan pada saat kas atau secara kas diterima atau dibayar) serta dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan periode bersangkutan.

Realisasi Produk Dalam Sistem Manajemen Kualitas

Dalam sistem manajemen kualitas, realisasi produk merupakan faktor yang penting. Realisasi produk dibagi menjadi beberapa bagian dan akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Perencanaan Realisasi Produk

Organisasi harus merencanakan dan mengembangkan proses yang dibutuhkan untuk realisasi produk. Perencanaan dari realisasi rpoduk ini harus konsisten dengan persyaratan proses lainnya dari sistem manajemen kualitas.

b. Proses yang Berhubungan dengan Pelanggan

1) Identifikasi persyaratan yang berhubungan dengan produk

2) Tinjauan persyaratan yang berhubungan dengan produk

3) Komunikasi dengan pelanggan

c. Desain dan pengembangan

1) Perencanaan desain dan pengembangan

2) Input desain dan pengembangan

3) Output desain dan pengembangan

4) Tinjauan desain dan pengembangan

5) Verifikasi desain dan pengembangan

6) Validasi desain dan pengembanga

7) Pengendalian perubahan desain dan pengembangan

d. Pembelian

1) Proses pembelian

2) Informasi pembelian

3) Verifikasi produk yang dibeli

e. Produksi dan Penyediaan Jasa

1) Pengendalian produksi dan penyediaan jasa

2) Validasi proses produksi dan penyediaan jasa

3) Indentifikasi dan mampu telusur

4) Properti pelanggan

5) Pemeliharaan produk

f. Pengendalian, Pengukuran, dan Pemantauan Alat

Organisasi harus menentukan pemantauan dan pengukuran yang dilakukan serta pemantauan dan pengukuran sarana yang dibutuhkan untuk menyediakan bukti-bukti kesesuaian produk pada persyaratan yang ditetapkan. Organisasi harus membuat proses untuk memastikan bahwa pemantauan dan pengukuran dilakukan secara konsisten sesuai persyaratan pemantauan dan pengukuran.

Manajemen Sumber Daya Dalam Audit Manajemen

Dalam audit manajemen tidak lepas dari manajemen sumber daya, faktor terpenting dalam memanajemen sumber daya adalah sebagai berikut:

a. Ketersediaan sumber daya

Organisasi harus menentukan dan menyediakan sumber daya yang dibutuhkan:

1) Untuk menerapkan dan memelihara sistem manajemen kualitas dan terus-menerus mengembangkan efektivitasnya.

2) Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dengan cara memenuhi persyaratan pelanggan.

 

b. Sumber daya manusia

1) Umum

Personel yang bekerja, yang dapat memengaruhi kualitas produk harus memiliki kompetensi yang berdasarkan pendidikan, pelatihan, keahlian, dan pengalaman yang sesuai.

2) Kompetensi, Kepedulian, dan Pelatihan

c. Infrastuktur

Organisasi harus menetapkan, menyediakan, dan memelihara infrastuktur yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian terhadap persyaratan produk. Infrastuktur mencakup hal-hal berikut ini:

1) Gedung, ruang kerja, dan peralatan penunjang.

2) Peralatan yang dipakai dalam proses (peranti keras dan peranti lunak).

3) Sarana pendukung (transportasi dan komunikasi).

d. Lingkungan Kerja

Organisasi harus menentukan dan mengelola lingkungan kerja yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian terhadap persyaratan produk.

Sistem Manajemen Kualitas, Tanggung Jawab Manajemen

Sistem Manajemen Kualitas

Beberapa kriteria kualitas termuat dalam klausal ini dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Persyaratan Umum

Untuk menerapkan sistem ini, organisasi harus :

1) Mengidentifikasi proses-proses yang dibutuhkan untuk sistem manajemen kualitas dan aplikasi dalam organisasi.

2) Menentukan tahapan dan interaksi proses-proses tersebut.

3) Menentukan kriteria dan metode yang diperlukan untuk memastikan bahwa baik operasi maupun proses-proses ini berjalan efektif.

b. Persyaratan Dokumen

1. Umum

2. Manual Kualitas

3. Pengendalian Manajemen

Tanggung Jawab Manajemen

1. Komitmen manajemen

2. Fokus pada pelanggan

3. Kebijakan kualitas

4. Perencanaan

5. Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi

6. Tinjauan manajemen

Langkah-langkah Audit dan Persyaratan Sistem Kepastian Kualitas

Langkah-Langkah Audit

Mengadopsi model PDSA (Plan-Do-Study-Act) yang dipopulerkan oleh Deming, audit sistem manajeman kualitas dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

a. Perencanaan audit

b. Pelaksanaan audit

c. Mempelajari hasil audit

d. Tindakan perbaikan

Persyaratan Sistem Kepastian Kualitas Berdasarkan ISO 9001:2001

Lima klausal dari ISO 9001:2001 memberikan rujukan (referensi) tentang sistem kepastian kualitas, meliputi :

a. Klausal 4 tentang Sistem Manajemen Kualitas

b. Klausal 5 tentang Tanggung Jawab Manajemen

c. Klausal 6 tentang Manajemen Sumber Daya

d. Klausal 7 tentang Realisasi Produk

e. Klausal 8 tentang Pengukuran, Analisis, dan Peningkatan

Panduan Umum Audit dan Manajemen Kualitas

Panduan Umum Audit Sistem Kepastian Kualitas

Beberapa petunjuk berikut ini dapat membantu auditor dalam mengatasi kesulitan yang ditemukan dalam melakukan audit sistem kepastian kualitas:

a. Pastikan bahwa audit berfokus pada penemuan fakta berkaitan dengan kelemahan yang masih terjadi dan peningkatan berkelanjutan.

b. Audit seharusnya digunakan sebagai alat organisasi secara luas dalam meningkatkan kualitas baik sistem, proses, maupun hasil yang ditetapkan.

c. Audit harus dipandang sebagi sesuatu yang relevan dan memberikan nilai baik bagi individu, manajer, maupun perusahaan secara keseluruhan.

d. Audit seharusnya dilakukan secara terstuktur dengan menggunakan kuesioner dan terhindar dari kesan mengadili dalam audit.

e. Rencana audit seharusnya dipublikasikan untuk memungkinkan manajer merencanakan terlebih dahulu.

f. Untuk memastikan konsistensi pendekatan, lebih baik menetapkan satu tim untuk mengaudit suatu area tertentu pada waktu tertentu.

g. Mengangkat koordinator atau fasilitator audit yang tidak harus dijabat oleh staf penuh waktu, mungkin tugas tersebut dapat ditangani oleh manajer kualitas.

h. Untuk menghindari pemborosan waktu audit harus direncanakan dengan baik.

i. Pertimbangan kunci yang harus diperhatikan dalam memilih personalia audit

j. Perlakukan audit sebagai aktivitas rutin yang berusaha meminimalkan berbagai gangguan yang terjadi.

k. Audit harus memiliki tujuan dan sasaran yang jelas

Manajemen Kualitas

ISO 9001:2001 mendasar Manajemen kualitas pada 8 prinsip manajemen kualitas yang terdiri dari:

a. Fokus pada pelanggan

b. Kepemimpinan

c. Keterlibatan SDM

d. Pendekatan proses

e. Pendekatan sistem dalam pengelolaan

f. Perbaikan yang terus menerus (berkelanjutan)

g. Pembuatan keputusan berdasarkan fakta

h. Hubungan saling menguntungkan dengan pemasok

Tujuan Audit, Manfaat Audit, dan Cara Meningkatkan Nilai Tambah Organisasi Melalui Proses Audit

ISO 10011 yang menjadi panduan dalam pelaksanaan audit sistem kepastian, menyatakan tujuan dari audit ini adalah untuk :

a. Menentukan ketidaksesuaian.

b. Menentukan efektivitas sistem kualitas.

c. Memberikan peluang untuk perbaikan sistem.

d. Memenuhi persyaratan peraturan.

e. Memudahkan registrasi/pendaftaran sistem kualitas.

f. Menilai pemasok dan memvertifikasi sistem kualitasnya.

g. Menilai dan menverifikasi sistem kualitas perusahaan sendiri.

Sedangkan manfaat audit ini antara lain :

a. Membantu mengembangkan sistem manajeman kualitas terpadu yang efektif.

b. Menyempurnakan proses pengambilan keputusan manajemen.

c. Membantu pengalokasian sumber daya secara optimal.

d. Mencegah timbulnya masalah yang dapat menggangu.

e. Memungkinkan dilakukannya tindakan koreksi yang tepat waktu.

f. Mengurangi biaya-biaya tambahan koreksi yang tepat waktu.

g. Meningkatkan produktivitas.

h. Meningkatkan kepuasan pelanggan dan pasar.

2.4 Meningkatkan Nilai Tambah Organisasi Melalui Proses Audit

Audit memberikan manfaat kepada tiga pihak kepentingan terhadap sistem manajeman kualitas, yaitu:

a. Sertifikasi organisasi

b. Pelanggan, dengan meningkatkan kemampuan organisasinya menyediakan produk yang sesuai dengan spesifikasi pelanggan.

c. Lembaga sertifikasi, dengan meningkatkan kredibilitas ketiga pihak dalam proses sertifikasi.

Bagaimana audito meningkatkan nilai tambah? Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat dijadikan panduan oleh auditor dalam melaksanakan tugas profesionalnya :

1. Perencanaan Audit

2. Teknik Audit

3. Keputusan dan Analisis

Laporan dan Tindak Lanjut